Tulisan blog ini hanya perjalanan hidup...ambil manfaatnya saja..

  • Jalin silaturahmi memperlancar rejeki

  • Kerjasama adalah kunci kesuksesan

  • Pilihan terbaik dari hati nurani

  • Kuasai teknologi, dunia dalam genggaman

  • Hidup dibuat mudah

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - 1


Perkenalkan nama saya Antok Gunawan PGP Angkatan 11 Kelas A kelompok 1. Saya bekerja menjadi guru di SMP N 1 Kretek. Tugas kali ini adalah membuat Jurnal Refleksi Dwi Mingguan-1.

 Perlu model refleksi yang tepat untuk membuat jurnal refleksi, berbagai macam model refleksi antara lain 4F, DEAL, Six Thinking Hats, 4C, 5R, Segitiga Refleksi, Discoll. Dalam penulisan jurnal dwi mingguan modul 1.1 saya menggunakan model refleksi 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenawa yaitu

       1. Facts (Peristiwa)

Dua minggu telah berlalu dan selama mengikuti pelatihan program guru penggerak sangat menyenangkan sekali. Saya mendapatkan ilmu baru tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan.

Ternyata selama ini saya belum pernah mengetahui konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara karena saya kuliah di ilmu komputer murni. Dengan mengikuti program guru penggerak saya dapat mengetahui konsep maupun pelaksanaan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang baik dalam proses mengajar di kelas.

Saya sangat beruntung mempunyai teman-teman dalam satu grup yang selalu mengingatkan, memberikan motivasi dan mendoakan untuk menyelesaikan tugas-tugas di LMS sesuai dengan deadline. Dengan semboyan berangkat bersama lulus bersama.

Saya merasa sangat kekurangan dalam mengikuti program guru penggerak. Saya belum pernah belajar tentang teori pembelajaran dan ini merupakan ilmu baru. Saya juga banyak pekerjaan selain mengajar dan wasit bolabasket sehingga saya belum bisa menentukan skala prioritas maupun mengatur waktu.

2.     2. Feelings (Perasaan)

Setelah mempelajari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara saya merasa bahwa saya jauh bisa dikatakan sebagai guru karena dalam proses belajar mengajar tidak sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.  Dulu saya beranggapan bahwa menjadi guru adalah mentransfer ilmu yang dibuku ke siswa tanpa harus mengetahui karakteristik siswa yang berbeda sehingga perlu metode pembelajaran yang berbeda.

3.    3. Findings (Pembelajaran)

Setelah mengikuti program guru penggerak saya belajar banyak hal baru tentang bagaimana cara menjadi pendidik yang menghambakan anak.

Hal yang saya temukan antara lain tujuan pendidikan, dasar pendidikan, sistem pendidikan, aktivitas pendidikan, ranah pendidikan dan masih banyak lagi. Dengan hal baru yang saya temukan saya bisa terapkan dalam proses pembelajaran saya sehingga lebih baik lagi.

4.     4. Future (Penerapan)

Penerapan yang bisa lakukan adalah mempersiapakan segala kebutuhan proses pembelajaran antara lain perangkat ajar, media pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa, model pembelajaran yang akan digunakan, serta instrument penilaian. Ini bertujuan untuk proses belajar lebih menyenangkan, memberikan kebebasan dalam proses belajar, mengatur waktu sesuai dengan jam pelajaran, materi tersampaikan dengan baik.

Penerapan ini berdasarkan filosifi pendidikan tentang kodrat anak dan kodrat zaman.


Bagaimana cara upload Junal Dwi Mingguan?

1. Buka LMS dan klik Menu Semua Modul







2. Scroll kebawah sampai ketemu  dan klik menu Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - 1







3. Klik Kerjakan untuk masuk menu upload

4. klik Upload File untuk memilih file dan mengupload dokumen

5. Klik Kumpulkan Tugas untuk mengirim file yang sudah di upload



Share:

SEMBOYAN PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA




Pendidikan adalah menuntun hidup tumbuh kembang anak dengan ilmu yang berfaedah untuk kehidupan baik lahir maupun batin dalam kehidupan bermasyarakat. Ki Hajar Dewantara mengemukakan tiga semboyan dasar pendidikan dalam bahasa jawa yaitu;

1. Ing Ngarsa Sung Tuladha
Semboyan pertama adalah ing ngarsa sung tuladha yang apabila diartikan perkata adalah ing artinya "di", ngarsa artinya "depan", sung artinya "jadi" dan tuladha artinya "contoh/panutan". 
Sehingga pengertian dari Ing Ngarsa Sung Tuladha adalah didepan memberi contoh atau menjadi panutan. 
Sebagai guru maka kita harus memberikan contoh untuk siswa.

2. Ing Madya Mangun Karsa
Semboyan kedua adalah ing madya mangun karsa, yang diartikan perkata adalah ing artinya "di", madya artinya "tengah", mangun artinya "membangun", dan karsa artinya "kemauan, semangat atau niat".
Pengertian dari Ing Madya Mangun Karsa adalah ditengah memberi semangat. 
Sebagai guru bisa memberi atau membangkitkan semangat, kemauan siswa untuk selalu kreatif dan berinovatif.

3. Tut Wuri Handayani
Semboyan ketiga adalah tut wuri handayani, yang diartikan perkata adalah tut wuri artinya "dibelakang", dan handayani artinya "memberikan dorongan". 
Arti secara utuh dari Tut Wuri Handayani adalah dibelakang memberi dorongan. 
Sebagai guru atau pengajar di belakang harus memberi semangat dan dorongan kepada siswanya.


Share:

Label

Total Tayangan Halaman

Recent Posts

Pengikut

Pengunjung Online