Tulisan blog ini hanya perjalanan hidup...ambil manfaatnya saja..

  • Jalin silaturahmi memperlancar rejeki

  • Kerjasama adalah kunci kesuksesan

  • Pilihan terbaik dari hati nurani

  • Kuasai teknologi, dunia dalam genggaman

  • Hidup dibuat mudah

Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif


Keterkaitan antar materi

Keterkaitan antar materi dari modul berikutnya yaitu

filosofi KHD

dengan menjalankan budaya positif di sekolah maka akan mempermudah dalam tercapainya tujuan pendidikan nasional sesuai dengan filosofi ki hajar dewantara yaitu pendidikan yang menuntun murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman.

Nilai dan Peran Guru Penggerak

Budaya positif dapat terwujud jika seorang guru memiliki 5 Nilai Guru Penggerak diantaranya: Berpihak pada murid, Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, dan Inovatif. selain itu, guru harus menggerakan budaya positif yang ada di lingkungannya.

Visi dan Paradigma

Salah satu visi guru penggerak adalah terciptanya budaya positif di lingkungan sekolah sehingga tercipta sekolah yang aman, nyaman dan berpihak pada murid sesuai filosofi ki hajar Dewantara dan profil pelajar pancasila

 

Refleksi

1. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol,  teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di luar dugaan?

saya telah memahami konsep inti modul 1.4 tentang budaya positif. Saya akan aplikasikan di lingkungan sekolah saya, serta saya imbaskan kepada guru lain. hal menarik di luar dugaan yaitu adanya keterkaitan langsung antara budaya positif dengan psikologis murid maupun sikap murid.

2. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Anda setelah mempelajari modul ini?

Setelah memperlajari tentang modul 1.4 tentang budaya positif saya merasa senang dengan karena mendapatkan ilmu baru yang bisa saya terapkan disekolah. dalam penerapan budaya positif tentu perlu adanya perubahan pemahaman dari tidak tahu menjadi tahu. perubahan yang saya rasakan dan akan saya terapkan adalah bagaimana budaya itu harus timbul dari pelaku budaya tersebut tanpa ada paksaan dari luar. dengan adanya kesadaran akan budaya positif maka pelaku akan merasa bertanggung jawab dengan segala yang ditindakan sehingga melahirkan nilai-nilai kebajikan dalam dirinya. dan saya juga menyadari dalam penerapan sebagai posisi kontrol dalam menangani masalah murid kurang tepat.

 

3. Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda?

Pengalaman yang pernah saya alami adalah saya pernah menangani siswa yang acuh terhadap bapak/ibu guru di kelas menggunakan segitiga restitusi, yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan.

 

4. Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-hal tersebut?

saya merasa senang karena saya dapat menerapkan pembuatan keyakinan kelas dan menerapkan segitiga restitusi dalam menangani persoalan dan murid menjadi belajar dari kesalahan yang telah dilakukan. 

 

5. Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?

hal yang sudah baik menurut saya adalah setelah melakukan pendampingan dengan segitiga restitusi, murid menyadari akan kesalahan yang dibuat sehingga muncul rasa tanggung jawab. Hal yang perlu diperbaiki adalah dalam menghadapi kesalahan murid kita harus diposisi sebagai manajer.

 

6. Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini,  posisi apa yang Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya? 

Sebelum mempelajari modul ini ketika berinteraksi dengan murid posisi saya sebagai penghukum. pada saat itu, saya selalu memberikan hukum setiap perbuatan salah dengan hukuman fisik antara lain : push up, sit up, back up, berdiri didepan kelas. namun setelah mempelajari modul 1.4 budaya positif, dalam menangani masalah saya mulai menerapkan posisi sebagai manajer. perasaan saya sangat senang sekali bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri murid.

 

7. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan bagaimana Anda mempraktekkannya?

Saya pernah menerapkan segitiga restitusi sebelum mempelajari modul ini yaitu pada tahap menstabilkan identitas dan memvalidasi tindakan yang salah. ada kasus tentang perkelahian oleh dito dan amir. bermula ketika amir tidak membawa buku pelajaran matematika. Amir mengambil buku matematika dito tanpa meminjam terlebih dahulu. Dito bingung mencari buku matematika karena dito merasa sudah memasukkan ke tas tadi pagi. setelah dicari ternyata yang mengambil adalah amir. seketika dito emosi dan berusaha memukul amir. teman-teman satu kelas ribut dan mencoba untuk merelai keduanya. singkat cerita saya bawa dito ke kantor TU, pak Alam membawa Amir ke ruang BK. saya coba menenangkan dito dengan memberikan air minum. setelah tenang saya coba bertanya keadaan dito 

pak antok : bagaiamana dito adakah yang terluka atau rusak barangnya. 

dito : tidak ada yang terluka maupun rusak pak”

pak antok : alhamdulillah!! coba mas dito ceritakan kronologi kejadiannya, pak antok ingin tahu?

dito : saya sangat emosi pak karena amir mengambil buku matematika saya tanpa bilang terlebih dahulu

pak antok : oww pantas kamu emosi ya to, saya kalau jadi kamu juga akan emosi itu. sekarang tenangkan pikiranmu nanti saya ketemukan dengan amir untuk klarifikasi masalahnya ya.

dito : iya pak, tapi saya sangat marah sekali sama amir pak

pak antok : sudah..sudah dia juga teman kamu, sama teman saling memaafkan ya.

 

8. Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?

menurut saya hal yang penting dalam menciptakan budaya positif di sekolah adalah bekerjasama dengan rekan guru, murid, orang tua murid dan pemangku kebijakan sehingga tercipta budaya positif yang berkelanjutan.

 

Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata


 

 

 




Share:

Label

Total Tayangan Halaman

Recent Posts

Pengikut

Pengunjung Online