Tulisan blog ini hanya perjalanan hidup...ambil manfaatnya saja..

  • Jalin silaturahmi memperlancar rejeki

  • Kerjasama adalah kunci kesuksesan

  • Pilihan terbaik dari hati nurani

  • Kuasai teknologi, dunia dalam genggaman

  • Hidup dibuat mudah

Koneksi Antar Materi 2.1 Kebutuhan Belajar Murid



apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas?

Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaiakan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid. Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi di Kelas

  • Menentukan tujuan pembelajaran
  • Melakukan asesmen diagnostic (awal) melipuit kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid
  • Hasil asesmen diagnostic (awal) digunakan sebagai bahan untuk melakukan pemetaan murid berdasarkan 3 aspek yaitu kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid.
  • Menganalisis strategi pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran (diferensiasi konten, proses, atau produk)
  • Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi
  • Mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi di kelas
  • Melakukan asesmen baik formatif maupun sumatif sesuai dengan tujuan pembelajaran

Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal?

Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan murid dengan cara berikut ini:

  • Guru melakukan pemetaan berdasarkan 3 aspek yaitu kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar
  • Guru memilih 3 strategi pembelajaran berdiferensiasi yaitu diferensiasi konten, proses dan produk

Alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi dapat mengoptimalkan pembelajaran diantaranya :

  • Pembelajaran berdiferensiasi bersifat proaktif
  • Pembelajaran berdiferensiasi lebih bersifat kualitatif dari pada kuantitatif
  • Berakar pada penilaian
  • Menggunakan berbagai pendekatan terhadap konten, proses dan produk
  • Berpusat pada murid
  • Pembelajaran berdiferensiasi merupakan perpaduan dari pembelajarn seluruh kelas, kelompok dan individual
  • Bersifat organic dan dinamis

 

Bagaimana koneksi antar materi antara pembelajaran berdiferensiasi dengan modul lainnya yang pernah dipelajarai sebelumnya?

  1. Koneksi antar materi dengan modul 1.1 Filosofi Ki Hajar Dewantara; Berdasarkan pemikiran KHD Pendidikan adalah menuntun anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman dengan berpihak pada anak sesuai dengan perkembangan minat, bakat dan potensi anak. Hal ini sangat berkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi yang mempunyai tujuan memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid sesuai dengan kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid. Pembelajaran berdiferensiasi bisa mewujudkan Merdeka Belajar sesuai pemikiran KHD.
  2. Koneksi antar materi dengan modul 1.2 Peran Guru Penggerak; Dalam mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi guru penggerak harus memilik nilai dan peran guru penggerak. Nilai guru penggerak yaitu : mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, berpihak pada murid. Peran guru penggerak meliputi menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid.
  3. Koneksi antar materi dengan modul 1.3 Visi Guru Penggerak; Pembelajaran berdiferensiasi sudah sesuai dengan visi guru penggerak untuk mewujudkan Merdeka belajar yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Hal ini terlihat dalam pembelajaran berdiferensiasi disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar, minat belajar dan profil pelajar murid.
  4. Koneksi antar materi dengan modul 1.4 Budaya Positif; Budaya positif adalah perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Untuk mewujudkan pembelajaran diferensiasi perlu dukungan lingkungan belajar positif yang dibangun dari penerapan budaya positif.
Share:

Label

Total Tayangan Halaman

Recent Posts

Pengikut

Pengunjung Online