Inea cruris adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur pada daerah
genitokrural (selangkangan), sekitar anus, bokong, dan kadang-kadang
sampai perut bagian bawah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya infeksi jamur ini adalah iklim panas, lembab, higiene
sanitasi, pakaian serba nilon, pengeluaran keringat yang berlebihan,
trauma kulit, dan lingkungan
Penatalaksanaan tinea kruris dapat
dibedakan menjadi dua yaitu higienis sanitasi dan terapi farmakologi.
Melalui higienis sanitasi, tinea kruris dapat dihindari dengan mencegah
faktor risiko seperti celana dalam yang digunakan, hendaknya dapat
menyerap keringat dan diganti setiap hari.
Selangkangan atau
daerah lipat paha harus bersih dan kering. Hindari memakai celana sempit
dan ketat, terutama yang digunakan dalam waktu yang lama.
Menjaga
agar daerah selangkangan atau lipat paha tetap kering dan tidak lembab
adalah salah satu faktor yang mencegah terjadinya infeksi pada tinea
kruris. Jamur diduga berpindah ke sela paha melalui kuku jari-jari
tangan yang dipakai menggaruk sela paha setelah menggaruk kaki atau
melalui handuk.
Untuk mencegah infeksi berulang, daerah yang
terinfeksi dijaga agar tetap kering dan terhindar dari sumber-sumber
infeksi serta mencegah pemakaian peralatan mandi bersama-sama.
Medikamentosa
yang digunakan adalah obat antijamur, dapat berupa salep (bila lesi
jamur tidak terlalu lebar) atau obat minum. Salep antijamur
(ketokonazol, mikonazol) digunakan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah
lesi menyembuh.
Pengobatan dengan obat yang diminum diperlukan jika lesi luas atau gagal dengan pengobatan topikal.
sumber: http://meetdoctor.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar