Tulisan blog ini hanya perjalanan hidup...ambil manfaatnya saja..

  • Jalin silaturahmi memperlancar rejeki

  • Kerjasama adalah kunci kesuksesan

  • Pilihan terbaik dari hati nurani

  • Kuasai teknologi, dunia dalam genggaman

  • Hidup dibuat mudah

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 TENTANG VISI GURU PENGGERAK

Pada koneksi materi modul 1.3 tentang visi guru penggerak saya mencoba memahami kaitan mewujudkan visi guru penggerak sesuai dengan nilai dan peran guru penggerak yang sejalan dengan  filosofi pendidikan menurut Ki Hajar untuk  mewujudkan profil pelajar pancasila dengan pendekatan inkuiri apresiatif.

Visi merupakan harapan dan doa. dalam membuat visi harus sejalan dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun anak sesuai kodrat alam dan kodrat zaman sehingga mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Proses yang digunakan untuk menuntun murid dengan menurut Ki Hajar Dewantara ada 3 yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani. Dalam penyusunan visi harus disesuaikan dengan kebutuhan murid sehingga sesuai dengan kodrat alam dan zaman.

Guru penggerak merupakan salah satu program untuk mencetak pemimpin pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran harus mempunyai visi yang berpihak murid dan selaras dengan profil pelajar pancasila. Untuk mewujudkan visi guru penggerak harus mempunyai nilai-nilai guru yaitu berpihak pada murid, reflektif, mandiri, kolaboratif dan inovatif. Tidak hanya nilai tetapi juga peran aktif sebagai guru penggerak yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, pendorong kolaborasi, dan menggerakkan komunitas praktisi.

Dalam mewujudkan visi juga perlu adanya pendekatan untuk memprakarsai perubahan. Inkuiri Apresiatif salah satu pendekatan untuk mewujudkan visi. Metode Inkuiri apresiatif merupakan landasan berpikir tentang perubahan yang berfokus pada upaya kolaboratif (kooperatif dan ko-evolusi) untuk menemukan hal hal terbaik (positif) dalam diri seseorang, organisasi, dan lingkungan sekitar. Dalam proses mewujudkan Prakarsa perubahan memerlukan alat bantu yang bisa digunakan untuk mengelola apapun yang diperlukan yaitu dengan tahapan BAGJA. Berikut tahapan BAGJA:

  1. Buat Pertanyaan
  2. Ambil pelajaran
  3. Gali mimpi
  4. Jabarkan Rencana
  5. Atur eksekusi

Revisi dan rumuskan dengna penuh keyakinan, visi yang telah bapak/ibu buat berdasarkan jawaban pertanyaan di atas, ke dalam sebuah VISI yang membuat bapak/ibu bersemangat ketika membacanya dan menggerakkan hati setiap orang yang membacanya!

VISI Saya sebelumnya

Mencetak Generasi Emas yang Beriman, Berkarakter, Gotong royong, Kreatif dan Inovatif sebagai pelajar Pancasila”.

 VISI REVISI

“Menjadi Pemimpin Pembelajaran Yang Berkarakter, Kolaboratif, Kreatif Dan Inovatif Sehingga Bisa Memotivasi Dan Menginspirasi Guru Lain Maupun Murid”.

Share:

DEMONSTRAKSI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 TENTANG VISI GURU PENGGERAK


Perubahan adalah proses dimana kita memiliki kesempatan untuk belajar. Dalam proses tersebut kadang kita merasa mudah kadang kita merasa sulit. Landasan yang digunakan untuk perubahan dengan metode Inkuiri apresiatif. Metode Inkuiri apresiatif merupakan landasan berpikir tentang perubahan yang berfokus pada upaya kolaboratif (kooperatif dan ko-evolusi) untuk menemukan hal hal terbaik (positif) dalam diri seseorang, organisasi, dan lingkungan sekitar.


Ki Hajar Dewantara memprakarsai perubahan dengan asas TRIKON yaitu:

  1. Kontinue artinya perubahan harus dilakukan secara berkesinambungan dan berpikir untuk perubahan dimasa depan.
  2. Konvergen artinya perubahan merupakan penyamaan visi sehingga bisa saling bekerja sama untuk menuju ke titik temu/ visi.
  3. Konsetris artinya walaupun terdiri dari berbagai latar belakang, kultur, karakteristik tetapi bisa berdampingan bersama untuk mewujudkan perubahan.
Dalam proses mewujudkan Prakarsa perubahan memerlukan alat bantu yang bisa digunakan untuk mengelola apapun yang diperlukan yaitu dengan tahapan BAGJA. Berikut tahapan BAGJA:

1.       Buat Pertanyaan

2.       Ambil pelajaran

3.       Gali mimpi

4.       Jabarkan Rencana

5.       Atur eksekusi

Tugas modul 1.3 adalah membuat visi sebagai guru penggerak yang dijabarkan dalam tahapan BAGJA. Visi merupakan pandangan/ tujuan apa yang ingin dicapai oleh seseorang, organisasi dll. Visi juga merupakan harapan dan doa untuk bisa memberi semangat, menguatkan, menggerakan hati untuk berkolaborasi untuk kita terus melangkah maju. Rumusan Visi saya adalah “Menjadi pemimpin pembelajaran yang berkarakter, kolaboratif, kreatif dan inovatif sehingga bisa memotivasi dan menginspirasi guru lain maupun murid”. Dari visi saya membuat prakarsa perubahan yaitu mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa gotong royong anak.

Berikut tahapan BAGJA tentang prakarsa perubahan saya:

1. Buat pertanyaan

2. Ambil pelajaran









3.  Gali mimpi

4. Jabarkan Rencana









5. Atur eksekusi


Mari bersama-sama kita wujudkan visi ini untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih gemilang!

Share:

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK

 Tugas jurnal refleksi dwi mingguan modul 1.3 kali ini saya akan menulis tentang visi sebagai guru penggerak. Jurnal refleksi dwi mingguan ini ditulis berdasarkan kegiatan yang telah diikuti selama dua minggu mempelajarai modul 1.3 tentang visi guru penggerak dengan menyelesai aktivitas pembelajaran antara lain : mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, koneksi antar materi dan aksi nyata.

Jurnal dwi mingguan ini ditulis untuk melengkapi tugas pada modul 1.3 bahwa saya/CGP telah menyelesaikan pembelajaran di modul 1.3 tentang visi guru penggerak.

Penulisan jurnal dwi mingguan ini menggunakan konsep yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway  yaitu 4F ( 1. Fact; 2. Feeling; 3. Findings; and 4. Future) dapat diterjemahkan menjadi 4P (1. Peristiwa; 2. Perasaan; 3. Pembelajaran; dan 4. Penerapan).

1.    Facts (Peristiwa)

Sesudah mempelajari modul 1.1 tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara Dalam dan mdoul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak dan sekarang saya sudah mempelajari modul 1.3 tentang visi guru penggerak. Pembelajaran yang dilakukan di LMS menggunakan alur yang sama, baik pembelajaran modul sebelumnya maupun yang akan datang yaitu menggunakan alur MERDEKA. Berikut ini alur pembelajarannya:

a.       Mulai dari diri

Saya mempelajari modul 1.3 dimulai dengan membuka tautan mulai dari diri. Terdapat tugas yang sudah menantik yaitu membuat gambaran murid di masa depan. Disini saya membuat poster tentang murid impian saya yaitu memiliki nilai Kreatif dan inovatif, berkolaborasi tugas kelompok, beradab, dan beriman dan bertakwa.

b.       Eksplorasi Konsep

Pada alur eksplorasi konsep saya belajar tentang Inkuiri Apresiatif, pembuatan visi, tahapan ATAP dan tahapan BAGJA. Terdapat hal sangat menarik yang saya peroleh yaitu ketika ditugaskan berlatih untuk membuat alur tahapan BAGJA untuk mewujudkan prakarsa perubahan yang akan dilakukan. Pada tahap ini saya menyusun prakarsa perubahan dari visi yang telah saya buat yaitu Mencetak Generasi Emas yang Beriman, Berkarakter, Gotong royong, Kreatif dan Inovatif sebagai pelajar Pancasila.

c.       Ruang Kolaborasi

Ruang kolaborasi adalah yang saya tunggu karena saya bisa bertemu dengan teman satu kelas, Bapak Ajik selaku fasilitator dan ibu Indhah sebagai Pengajar Praktik walaupun hanya secara virtual.  Pada kesempatan ini kami dibuat 2 kelompok untuk merumuskan visi bersama yang mewakili visi seluruh anggota kelompok. Kami berbagi tugas mulai dari pembuatan bahan presentasi dan saat presentasi. Saat presentasi hasil kelompok kami selalu memberikan apresiasi yang positif, kritik maupun saran yang membangun.

d.       Demosntrasi Kontekstual.

Pada Demonstrasi Kontekstual kali ini, adda tugas untuk membuat rancangan tindakan perubahan berdasarkan tahapan B-A-G-J-A untuk mulai melakukan perubahan pada diri sendiri sehingga semakin berdaya dalam berpihak pada murid. Saya menemukan potensi dan kekuatan yang dapat membawa manfaat untuk murid.

e.       Elaborasi pemahaman

Pada tahap elaborasi pemahaman sebagai narasumber adalah ibu anggi. Beliau menjelaskan tentang pembuatan visi, Inkuiri apresiatif, paradigma perubahan, ATAP dan BAGJA. Dalam penyampaian materi ibu anggi memutarkan sebuah video sebagai pemantik materi sehingga mudah dalam penyampaian maupun pengimplementasian materi.

f.        Koneksi antar materi

Pada koneksi antar materi ada pertanyaan yaitu Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah Bapak/Ibu?
Jawaban digunakan untuk merumuskan visi saya sebagai guru penggerak.

g.       Aksi nyata

Pada aksi nyata saya akan membaut video dan jurnal yang ditulis di website portofolio.

h.       Lokakarya 1

Pada hari Sabtu tanggal 20 Juli di SMP N 1 Bantul di adakan Lokakarya 1 dimana tema kali ini yaitu komunitas praktisi. Loka kali ini dalam satu kelas ada 3 kelompok CGP dengan 3 pendamping. Pada loka 1 diawali dengan perkenalan tetapi dikonsep menjadi permaian koboy-koboyan setelah perkenalan dilanjut dengan pertanyaan pemantik tentang materi  dan dilanjut materi. Ditengah kegiatan juga selalu disisipkan permainan yang sangat menghibur sehingga sampai sore saya tidak merasa jenuh belajar maupun lelah. Banyak sekali permainan dan ilmu yang sangat bermanfaat terkait dengan komunitas praktisi pada lokakarya 1.

2.    Feeling (Perasaan)

Setelah mempelajari modul 1.3 tentang visi guru penggerak saya merasa antusias, semangat, senang dan tertantang. Saya sangat antusias karena mempelajari hal baru yang belum pernah saya pelajari maupun lakukan tentang pembuatan visi guru penggerak yang membuat saya lebih semangat menjalani sebagai guru penggerak. Saya jadi tahu tentang inkuiri apresiatif, prakarsa perubahan, ATAP dan BAGJA.

Dengan kesempatan bisa mempelajari modul 1.3 tentang visi guru penggerak saya sangat tertantang karena tidak semua orang bisa berkesempatan untuk mempelajari modul ini dan bagaimana saya bisa menyelesaikan tugas yang ada dimodul 1.3 sesuai dengan dateline yang telah disepakati disela kesibukan saya.

3.    Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran di modul 1.3 tentang guru penggerak saya menemukan materi tentang

a.        Inquiri Apresiatif yaitu pendekatan manajemen perubahan dengan metode kolaboratif dan berbasis kekuatan. IA adalah merubah mindset seseorang sehingga bisa memandang sesuatu secara positif. Untuk mewujudkan itu perlu adanya Trikon yaitu kontinue, konvergen, dan konsentris.

b.       Prakarsa perubahan bahwa untuk mewujudkan perlu menggunakan alat bantu yang bisa disingkat ATAP ( Aset, Tantangan, Aksi, Pembelajaran). Gali semua kelebihan dan kurangan yang diperlukan untuk menaklukan Tantangan dalam prakarsa perubahan yang akan kita lakukan berupa tabel.

c.       Saya juga mempelajari tentang komponen yang digunakan untuk mewujudkan visi perubahan yaitu BAGJA

·      Buat pertanyaan

·      Ambil pelajaran

·      Gali mimpi

·      Jabarkan rencana

·      Atur eksekusi

 

4.    Future (Penerapan)

Penerapan yang bisa lakukan pada modul 1.3 yaitu

a.       Ikut merumuskan visi sekolah bersama teman sejawat dan kepala sekolah sehingga visi bisa berpihak pada murid

b.       Menjadi bagian dari prakarsa perubahan dengan membuat program maupun pembiasaan pembelajaran yang sesuai dengan nilai profil pelajar pancasila sehingga berpihak kepada murid.

c.       Saya akan memsosialisasikan tentang paradigma inkuiri apresiatif, penggunaan ATAP untuk memprakarsai perubahan dan penggunaan BAGJA untuk mewujudkan sebuah visi.

Share:

Koneksi Antar Materi Modul 1.2 Guru Penggerak


Koneksi adalah hubungan atau kaitan untuk memperlancar kegiatan. Pada kesempatan kali saya mendapatkan tugas koneksi antar materi modul 1.2. Koneksi antar materi bertujuan untuk memperdalam pemahaman antara modul yang dipelajari sekarang dengan modul yang sebelumnya.

Selama ini saya telah mempelajari 2 modul yaitu Modul 1.2 yang mempelajari salah satu topik yaitu tentang paradigma nilai dan peran guru penggerak. Modul ini menjadi nilai-nilai yang harus dimiliki untuk menjalankan tugasnya sebagai guru penggerak. Setidaknya ada lima nilai yang harus dimiliki yaitu berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Sedangkanyang pertama yaitui modul 1.1 saya belajar tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional – Ki Hajar Dewantara. Modul ini membahas bagaimana cara guru menuntun siswa belajar yang sesuai dengan kodrat alam (karakteristik, bakat minat, dan tumbuh kembang) dan kodrat zaman sehingga menjadi manusia beradab dan  tercipta kebahagian diri sendiri, negara dan alam.

Pada aktifitas kali ini, saya melakukan refleksi untuk mengerjakan tugas koneksi antar materi modul 1.2 dengan menggunakan model 4P. Setelah saya mempelajari modul 1.1 dan modul 1.2 saya belajar tentang:

Peristiwa

Momen yang paling penting dan mencerahkan bagi saya Ketika saya mempelajari modul 1.1 tentang filosofi menuntun siswa dalam belajar sesuai kodrat alam dan kodrat zaman dan semboyan triloka. Sedangkan di modul 1.2 saya mempelajari tentang nilai dan peran guru penggerak sehingga bisa tergerak, bergerak maupun menggerakkan lingkungan sekitar.

Modul 1.1 dan modul 1.2 sangat erat kaitannya Dimana guru harus bisa memberi dorongan, menguatkan dan memberi contoh untuk menuntun siswa dalam proses belajar sehingga selaras dengan nilai-nilai maupun peran guru penggerak untuk mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia.

Perasaan

Selama saya mengikuti Pendidikan guru penggerak ini saya sangat senang dan bangga karena jurusan kuliah saya ilmu murni sehingga selama kuliah saya belum pernah mendapatkan ilmu tentang Pendidikan. Di Pendidikan guru penggerak ini saya belajar tentang hal baru tentang dunia Pendidikan. Saya merasa banyak sekali ilmu yang belum pernah saya pelajari. Semoga dengan mengikuti Pendidikan guru penggerak ini saya bisa menjadi guru yang lebih baik lagi sehingga bisa menginspirasi murid maupun teman sejawat.

Pembelajaran

Sebelumnya saya berpikir bahwa siswa hanya diukur berdasarkan dari prestasi akademik tanpa menilai proses dalam pembelajaran, sekarang saya berpikir memberikan proses pembelajaran yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman sehingga bisa memberikan pembelajaran yang bermakna. Sebagai seorang guru penggerak saya juga harus bisa menerapkan nilai-nilai dan peran guru penggerak sehingga bisa menciptakan perubahan pendidikan di lingkungan sekitar.

Penerapan

Setelah saya belajar saya akan menerapkan : a) melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan belajar murid; b.) melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dengan melakukan ice breaking dan permainan dalam pembelajaran; c) memberikan media pembelajaran dan sumber belajar yang interaktif dan inovatif; d) membuat refleksi setiap pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk evaluasi pembelajaran yang akan datang; e) mengikuti pelatihan secara mandiri secara sukarela; f) menghidupkan komunitas belajar yang ada disekolah.

Salam dan Bahagia

Share:

Sudah dan Akan saya lakukan setelah menjadi guru penggerak?

 


Salam dan Bahagia

Tiga tahun?saya rasa waktu 3 tahun itu merupakan waktu yang cukup lama. Dimana kita sebagai guru penggerak sudah bisa mencoba berbagai metode pembelajaran sesuai dengan nilai-nilai guru penggerak yang sudah didapat dalam pelatihan. Berikut ini saya sampaikan kegiatan yang sudah maupun yang akan saya lakukan setelah 3 tahun menjadi guru penggerak.



1. Berpihak pada murid

sebagai guru penggerak selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan murid daripada kepentingan yang lain dalam proses pembelajaran di kelas. Hal yang sudah dan akan saya terapkan yaitu :

a. Menerapkan pembelajaran berpusat pada murid yaitu menggunakan model pembelajaran berbasis game base learning maupun proyek sehingga siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran.

b. Memahami kebutuhan dan minat individu siswa yaitu dengan membuat asesmen awal sehingga bisa mengetahui gaya belajar, minat dan bakat siswa.

2. Mandiri

Sebagai guru penggerak diharuskan memiliki nilai mandiri dimana kita dituntut untuk terus belajar sepanjang hayat. Dimana kita harus mengembangkan diri kita sendiri tanpa harus menunggu perintah atau tugas dari sekolah, dinas atau pihak terkait. Hal yang sudah dan akan saya lakukan yaitu :

a. Berperan aktif dalam mengembangkan Komunitas belajar di sekolah

b. Berperan aktif secara mandiri mengikuti pengembangan profesi guru melalui MGMP

c. Berperan aktif mengikuti berbagai macam diklat maupun pelatihan

3. Reflektif

Sebagai guru penggerak memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri maupun pihak lain secara positif-apresiatif-produktif. Dengan mengamalkan nilai reflektif, guru penggerak memanfaatkan pengalaman-pengalaman tersebut sebagai pembelajaran untuk menuntun dirinya, murid, dan sesama dalam menangkap pembelajaran positif, sehingga mampu menjalankan perannya dari waktu ke waktu. Hal yabg sudah dan akan saya lakukan yaitu:

a. Melakukan diskusi dengan teman sejawat sehingga mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran yang bisa dijadikan perbaikan proses pembelajaran kedepan.

b. Menelaah hasil supervisi dari guru senior untuk memperbaiki proses pembelajaran

c. Melakukan kegiatan reflektif setiap akhir pelajaran.

4. Kolaboratif

Sebagai seorang guru penggerak harus memperhatikan pentingnya kesalingtergantungan yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang sudah dan akan saya terapkan yaitu :

a. Berkolaborasi dengan rekan sejawat maupun kepala sekolah untuk menciptakan model pembelajaran maupun media pembelajaran yang menarik dan interaktif sehingga bisa berpihak pada siswa.

b. Berkolaborasi dengan kepala sekolah, guru, siswa dan wali siswa untuk menciptakan sekolah ramah anak dengan membuat kesepakatan peraturan sekolah.

c. Berkolaborasi dengan kepala sekolah, guru, siswa dan wali siswa untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.

5. Inovatif

Seorang guru penggerak mampu senantiasa memunculkan gagasan segar dan tepat guna. Dengan demikian, nilai inovatif ini juga mengisyaratkan penguatan semangat kreasi dan pemberdayaan aset/kekuatan yang ada di sekolah untuk mewujudkan visi bersama. Hal yang sudah dan akan saya lakukan yaitu :

a. Melakukan pembelajaran yang inovatif dan interaktif dengan menerapkan pembelajaran game base learning, pembelajaran berbasi proyek maupun masalah.

b. Membuat konten video pembelajaran yang interaktif maupun menarik.

c. Membuat media pembelajaran interaktif.

d. Membuat digitalisasi sekolah, misal penilaian berbasis CBT dan SIAKAD.



Share:

Refleksi Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak

Salam dan Bahagia


Metode yang saya gunakan untuk merefleksikan modul 1.2 adalah 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan)





PERISTIWA

1.       Mulai dari diri

Pada hari selasa tanggal 2 Juli 2024, saya mulai mempelajari modul 1.2 secara mandiri tentang:

a.  Membuat trapesium usia yang berisi tentang peristiwa positif dan negatif selama masa sekolah

b.       Mengidentifikasi nilai dan peran seorang guru







2. Eksplorasi konsep

Pada tanggal 3 Juli 2024, saya melakukan eksplorasi konsep yaitu:

a.       Hubungan antara emosi, cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia, motivasi intrinsik dan struktur sistemik lingkungan dalam pembentukan nilai-nilai diri seseorang

b.       Makna Profil Pelajar Pancasila

c.       Makna nilai-nilai guru penggerak yang diperlukan

d.       Makna peran guru penggerak






3.       Ruang Kolaborasi

Pada tanggal 5 Juli 2024, saya melakukan ruang kolaborasi yaitu bersama dengan teman sekelas dalam ruang kolaborasi melalui gmeet yang difasilitasi oleh fasilitator kami  Bapak Ajik Susanto, S.Si. pada saat itu dibagi menjadi 3 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 3 anggota dan saya mendapat kelompok ke tiga dengan beranggotakan saya, ibu jumiyati, dan ibu dyah ayu winarti putri.












4.       Ruang Kolaborasi-Presentasi

Pada tanggal 8 Juli 2024 kami melakukan kolaborasi yaitu mempresentasikan hasil diskusi kelompok kami. Kami mempresentasikan pertama kali yaitu tentang nilai dan peran guru penggerak yang setiap anggota miliki dan memilih salah satu peran yang mewakili kelompok kami yang dituangkan dalam kegiatan disekolah. Setelah semua kelompok selesai presentasi, bapak ajik mengarahkan kami untuk saling berkirim surat terimakasih yang dikirimkan ke rekan yang telah menginspirasi juga kepada pak ajik selaku fasilitator.



5.       


Elaborasi Pemahaman

Pada tanggal 11 Juli 2024 saya mengikuti kegiatan Elaborasi Pemahaman konsep lewat gmeet dengan instruktur Bapak Surya Herdiansyah.

6.       Demonstrasi Kontekstual

Pada tanggal 11 Juli 2024 saya membuat tugas dengan mengirim text entry dalam bentuk teks panjang.

7.       Pendampingan pengajar praktik ke 1

Pada hari kamis tanggal 11 Juli 2024 kami melaksanakan pendampingan oleh pengajar praktik ibu Sri indhah




PERASAAN

Hal yang sangat saya rasakan adalah senang, semangat dan tertarik. Perasaan itu saya peroleh karena saya memperoleh pengalaman baru dari memahami karakteristik teman, dengan memahami karakteristik teman kami bisa menyatukan pemikiran dari masing-masing anggota kelompok. Tak kalah saya belajar ilmu pengetahuan baru tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak.

 

PEMBELAJARAN

Mempelajari modul 1.2 saya mendapatkan banyak pembelajaran antara lain:

1.       Memahami bagaimana cara kerja otak manusia dalam berpikir, sistem berpikir manusia dibagi menjadi 2 yaitu pertama sistem berpikir cepat seperti kita menuruni anak tangga eskalaotr yang bergerak turun. Bergerak tanpa sadar dan energi dapat terkonvergensi. Kedua adalah sistem berpikir lambat seperti kita menaiki tangga eskavator yang bergerak turun. Membutuhkan banyak energi dan jika berhenti maka otomatis kita ikut turun.

2.       Teori gunung es. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara kita menilai karakter orang lain. Kita menilai tidak hanya yang nampak saja, tetapi kita juga harus melihat yang tidak tampak seperti gunung es yang bagian bawah maish banyak yang tidak terlihat.

3.       Lima kebutuhan dasar manusia

1.       Kebutuhan bertahan hidup

2.       Kebutuhan kasih sayang dan rasa diterima

3.       Kekuasaan dan penguasaan

4.       Kebutuhan kebebasan

5.       Kebutuhan kesenangan

Sebagai guru harus mampu memenuhi 5 kebutuhan dasar ini sehingga siswa dapat menemukan jati diri sesuai dengan bakat dan minatnya.

4.       Tahap tumbuh kembang anak menurut ki hajar dewantara dibagi menjadi tiga tingkatan per 8 tahun (windu) sedangkan menurut Erik Erikson dibagai menjadi 6 tahapan.

5.       Memahami nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yaitu IMTAK dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, berbhineka tunggal ika, bernalar kritis dan kreatif.

6.       Memahami nilai-nilai guru penggerak yang harus dimiliki yaitu berpihak pada murid, kolaboratif, mandiri, reflektif dan inovatif. Selain itu juga peran guru penggerak yang harus dimiliki seperti pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid dan menggerakkan komunitas praktisi.

 

PENERAPAN

Setelah mempelajari dan memahami modul 1.2 terkait nilai-nilai dan peran guru penggerak hal yang akan saya lakukan antara lain:

1.       Melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan belajar murid.

2.       Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dengan melakukan ice breaking dan permainan dalam pembelajaran.

3.       Memberikan media pembelajaran dan sumber belajar yang interaktif dan inovatif.

4.       Membuat refleksi setiap pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk evaluasi pembelajaran yang akan datang.

5.       Mengikuti pelatihan secara mandiri secara sukarela.

6.       Menghidupkan komunitas belajar yang ada disekolah.


Share:

Arti Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak!

Tugas kelompok Ruang Kolaborasi modul 1.2


Disini Saya akan memaparkan hasil diskusi kelompok kami tentang nilai, peran dan kegiatan yang mewakili guru penggerak masing-masing anggota kelompok kami.

Apa saja nilai-nilai guru penggerak itu?

  1. Berpihak pada murid
  2. Reflektif
  3. Mandiri
  4. Kolaboratif
  5. Inovatif


Apa saja peran yang dimiliki guru penggerak?

  1.  Pemimpin pembelajaran
  2. Coach bagi guru lain
  3. Pendorong kolaborasi
  4. Mewujudkan kepemimpinan murid
  5. Pengerah komunitas praktis

Apa Nilai dan Peran Guru Penggerak yang sudah dimiliki dari setiap anggota kelompok?

Nilai dan peran guru penggerak yang dimiliki oleh masing-masing anggota

1. Bapak antok gunawan

Nilai-nilai guru penggerak yang dimiliki oleh pak antok adalah inovatif, reflektif dan kolaboratif, sedang peran guru penggerak yang dimiliki adalah pemimpin pembelajaran. Hal-hal yang dilakukan adalah menyiapkan murid dalam pembelajaran dengan cara menciptakan ice breaking, Memodifikasi permainan untuk memotiasi murid dan menerapkan game based learning, Bersama rekan sejawat membuat media pembelajaran yang interaktif. Pengalaman yang pernah dilakukan pak antok yaitu sebelum memulai pelajaran melakukan ice breaking untuk mengembalikan fokus siswa, melakukan pembelajaran berbasis permainan dan proyek, membuat konten pembelajaran dengan video dan berkolaborasi bersama teman sejawat membuat perangkat ajar maupun media pembelajaran.

 2. Ibu Jumiyati

Nilai-nilai guru penggerak yang dimiliki oleh ibu jumiyati adalah berpihak pada murid, mandiri, dan kolaboratif, sedang peran guru penggerak yang dimiliki adalah mewujudkan kepemimpinan murid. Hal-hal yang dilakukan adalah memberikan dorongan dalam peningkatan kemandirian dalam belajar dan kepimpinan murid di kelas, bersinergi dengan teman sejawat, murid dan lingkungan untuk menebalkan karakter murid sebagai pemimpin, mendorong murid untuk berani tampil di depan kelas. Pengalaman yang pernah dilakukan ibu jumiyati yaitu Mengadakan pelatihan presenter berita dalam bahasa inggris, melatih anak mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas, melatih anak untuk bisa tampil menerangkan tentang sekolahnya, merancang dan menyelenggarakan pelatihan perangkat ajar dan media ajar.

3. Ibu dyah ayu Winarti Putri

Nilai-nilai guru penggerak yang dimiliki oleh ibu Dyah Ayu Winarti Putri adalah kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid, sedang peran guru penggerak yang dimiliki adalah mendorong kolaborasi. Hal-hal yang dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan murid, teman sejawat, kepala sekolah, orang tua, lingkungan sekitar untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan optimal, membuka kesempatan berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan teman sejawat dan orang tua mengenai perkembangan murid dalam proses pembelajaran. Pengalaman yang pernah dilakukan yaitu Mendorong kolaborasi antara murid, orang tua dan guru dalam Bantul Expo 2024, mengadakan proyek P5 gabungan kelas 2 dan 5 dalam tema gaya hidup berkelanjutan, merancang dan menyelenggarakan pelatihan pembuatan perangkat ajar Kurikulum Merdeka tahun 2023, merencanakan dan menyelenggarakan pendampingan transisi PAUD - SD bersama KKG kelas 1 tahun 2024.

Apa Peran Guru Penggerak yang mewakili semua anggota kelompok?

Sudah dipaparkan nilai dan peran guru penggerak masing-masing anggota kelompok sehingga kami memutuskan untuk memilih satu peran yang bisa mewakili semua peran dari anggota kelompok yaitu Mendorong kolaborasi. Kenapa memilih mendorong kolaborasi? Karena

    • nilai-nilai yang menonjol pada kami sangat mendukung peran Guru Penggerak yaitu mendorong kolaborasi,
    • melalui kolaborasi maka murid mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna,
    • dapat diterapkan untuk merangsang dan meningkatkan nilai-nilai Guru Penggerak kami yang kurang terasah

Apa kegiatan yang bisa mewakili peran guru penggerak yang kami sepakati?

Kegiatan pelatihan pengolahan bahan dasar singkong. Pelatihan ini dikemas dalam pembelajaran PjBL, melibatkan orang tua dan/ atau dunia usaha. Rencana kegiatannya antara lain:

    • berdiskusi dengan KS, rekan sejawat, dan orang tua murid dan/ atau dunia usaha
    • menyusun perangkat ajar
    • pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek (PjBL)
    • umpan balik dari KS dan teman sejawat
    • refleksi
    • tindak lanjut

Ruang lingkup materi

Anggota kelompok kami heterogen ada yang mengajar SD, SMP dan SMA maka kami memasukan materi yang bisa mencakup semua jenjang, berikut ruang lingkup materinya :

1.  SD

Mata Pelajaran matematika SD tentang mengenal satuan berat gram, ons, kg, liter, dll melakukan operasi hitung penjulmahan, pengurangan, perkalian, pembagian.

2.      SMP

Mata Pelajaran informatika SMP tentang membuat media promosi menggunakan konten digital sehingga bisa menjangkau seluruh dunia

3. SMA

Mata Pelajaran Bahasa inggris tentang membuat teks prosedur, memperkaya kosakata yang berkaitan dengan prosedur memasak.


Nilai-nilai guru penggerak yang dimiliki

Nilai-nilai guru penggerak yang dimiliki anggota kelompok yang bisa diterapkan adalah

Pak antok inovatif, Pada aktivitas membuat video yang menarik dan memodifikasi masakan untuk menambah nilai gizi dan supaya mudah diterima generasi zaman sekarang. Ibu Jumiyati berpihak pada murid, Pada aktivitas mengajak murid belajar melalui pelatihan memasak yang bermakna dan menyenangkan, aktivitas mempresentasikan produk sesuai kreativitas murid, murid diberi ruang untuk bebas berpendapat dan memunculkan ide. Ibu Dyah Ayu Winarti Putri kolaborasi, Pada aktivitas murid berkolaborasi dengan teman sekelas, orang tua dan guru dalam berdiskusi.

 

Kegiatan inti Pembelajaran

Ada beberapa tahapan dalam pembelajaran antara lain:

Tahap penentuan pertanyaan mendasar (mengumpulkan informasi)

  • Guru menyampaikan topik melalui pertanyaan pemantik terkait permasalahan (mengubah satuan berat dan mengurangi atau menjumlahkan/membuat procedure texts tentang makanan lain dengan bahan dasar yang sama/ membuat inovasi terkait masakan berbahan dasar singkong sebagai konten membuat video promosi).
  • Bersama orang tua, murid dilibatkan dalam sebuah pelatihan memasak makanan berbahan dasar singkong.
  • Murid mengumpulkan informasi terkait topik yang yang disampaikan guru.
Tahap menyusun rencana proyek
  • Guru membagi murid dalam kelompok.
  • Dengan panduan guru, murid merencanakan pelaksanaan proyek.
  • Murid-murid membagi peran dan tugas.
Tahap membuat jadwal pelaksanaan proyek
  • Dengan bimbingan guru, masing-masing kelompok menyepakati jadwal dan alokasi waktu.
Tahap memonitor pelaksanaan
  • Masing-masing kelompok mengerjakan proyek sesuai kreatifitas kelompok masing-masing.
  • Murid menulis tahapan kerja dan mencatat perkembangan proyek.
  • Guru memantau partisipasi anggota kelompok, perkembangan proyek, membimbing kelompok yang kesulitan.
Tahap menguji dan menilai proyek
  • Guru menilai berdasarkan proses dan produk mengacu pada rubrik yang telah dibuat.
Tahap evaluasi
  • Masing-masing kelompok mempresentasikan produk kemudian menerima umpan balik dari guru dan teman-teman.
  • Guru memberi masukan dan arahan tindak lanjut.

Apa saja manfaat melakukan kegiatan ini?

  • 1.      memperkuat peran GP yaitu mendorong kolaborasi
  • 2.      murid mendapat pengalaman pembelajaran bermakna dan menyenangkan
  • 3.      menumbuhkan nilai inovatif pada guru dan murid

Umpan Balik

Setelah melaksanakan presentasi, kelompok kami mendapatkan umpan balik antara lain:

1.      Ibu Anis

“Dipertegas nilai-nilai yang menonjol yang dimiliki masing-masing anggota pada kegiatan pembelajaran.”

2.      Pak Lu’luk

“Lebih diperjelas peran masing-masing anggota kelompok pada mata pelajaran yang disajikan supaya gambaran kegiatannya jelas.”

terimakasih, semoga terinspirasi


Share:

Label

Total Tayangan Halaman

Recent Posts

Pengikut

Pengunjung Online