Visi merupakan harapan dan doa. dalam membuat visi harus sejalan dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun anak sesuai kodrat alam dan kodrat zaman sehingga mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Proses yang digunakan untuk menuntun murid dengan menurut Ki Hajar Dewantara ada 3 yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani. Dalam penyusunan visi harus disesuaikan dengan kebutuhan murid sehingga sesuai dengan kodrat alam dan zaman.
Guru penggerak merupakan salah satu program untuk mencetak pemimpin
pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran harus mempunyai visi yang berpihak
murid dan selaras dengan profil pelajar pancasila. Untuk mewujudkan visi guru
penggerak harus mempunyai nilai-nilai guru yaitu berpihak pada murid, reflektif,
mandiri, kolaboratif dan inovatif. Tidak hanya nilai tetapi juga peran aktif
sebagai guru penggerak yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi
guru lain, pendorong kolaborasi, dan menggerakkan komunitas praktisi.
Dalam mewujudkan visi juga perlu adanya pendekatan untuk memprakarsai perubahan. Inkuiri Apresiatif salah satu pendekatan untuk mewujudkan visi. Metode Inkuiri apresiatif merupakan landasan berpikir tentang perubahan yang berfokus pada upaya kolaboratif (kooperatif dan ko-evolusi) untuk menemukan hal hal terbaik (positif) dalam diri seseorang, organisasi, dan lingkungan sekitar. Dalam proses mewujudkan Prakarsa perubahan memerlukan alat bantu yang bisa digunakan untuk mengelola apapun yang diperlukan yaitu dengan tahapan BAGJA. Berikut tahapan BAGJA:
- Buat Pertanyaan
- Ambil pelajaran
- Gali mimpi
- Jabarkan Rencana
- Atur eksekusi
Revisi dan rumuskan dengna penuh keyakinan, visi yang telah bapak/ibu buat
berdasarkan jawaban pertanyaan di atas, ke dalam sebuah VISI yang membuat bapak/ibu
bersemangat ketika membacanya dan menggerakkan hati setiap orang yang
membacanya!
VISI Saya sebelumnya
“Mencetak Generasi Emas yang Beriman,
Berkarakter, Gotong royong, Kreatif dan Inovatif sebagai pelajar Pancasila”.
“Menjadi Pemimpin Pembelajaran Yang Berkarakter, Kolaboratif, Kreatif Dan
Inovatif Sehingga Bisa Memotivasi Dan Menginspirasi Guru Lain Maupun Murid”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar